Perancangan Manajemen K3
3.1 Rancangan Manajemen K3
3.1.1 Standar Safety
di Unit Plastik Injeksi
Unit
plastik injeksi merupakan unit produksi yang menghasilkan produk yang berupa body
sepeda motor. Material yang digunakan sebagai bahan baku yaitu bahan
plastik atau polymer. Untuk mencegah terjadi kecelakaan pada saat
bekerja, perusahaan telah menyediakan perlengkapan yang digunakan
sebagai alat untuk melindungi tubuh pada saat melakukan aktivitas bekerja. Perlengkapan
yang direkomendasikan dalam hal ini bagian departemen keselamatan meliputi masker
yang berfungsi melindungi operator dari debu material dan asap forklift yang
tentunya dapat mengganggu konsentrasi operator melakukan pekerjaannya. Apron
kalep parasit biru digunakan untuk melindungi operator dari kontak secara
langsung dengan bahan baku. Sabuk digunakan di pinggang pekerja. Tujuan
penggunaan alat ini agar pekerja tidak mengalami cedera punggung pada saat
mengangkat material. Sepatu keselamatan pendek melindungi pekerja dari
kejatuhan material pada saat housekeeping penumpukan material tidak
standar. Sarung tangan nilon digunakan pekerjamengambil komponen panas dari
dalam mesin pencetak, maka wajib mengenakan sarung tangan ini. Sarung tangan
katun digunakan untuk menghindari kontak tangan dengan material yang bertepi
tajam, dan pelindung kepala digunakan oleh pengemudi forklift.
3.1.2 Potensi
Bahaya di Plastik Injeksi
Setiap
pekerjaan tidak terlepas dari adanya resiko yang harus di tanggung. Begitu pun
yang ada di unit plastik injeksi. Unit yang khusus membuat body / cover
untuk sepeda motor. Potensi bahaya yang ada di unit ini dapat terjadi mulai
dari awal proses hingga akhir proses.
Berikut
ini adalah potensi bahaya yang ada di unit plastik injeksi yaitu aktivitas
penerimaan dan distribusi material dengan potensi bahaya debu material, kontak
dengan tubuh, mengangkat dengan posisi salah. Risikonya yaitu terhirup,
terluka, cedera punggung. Aktivitas persiapan material dengan potensi bahaya housekeeping
penumpukan material tidak standar, mengangkat dengan posisi salah, kontak
dengan tubuh. Risikonya yaitu kejatuhan material, cedera punggung, terluka.
Aktivitas
hopper dryer dengan potensi bahaya radiasi panas. Risikonya yaitu
dehidrasi. Aktivitas finishing dengan potensi bahaya gerakan cetakan
tidak standar, radiasi panas, komponen panas, pemakaian alat potong tidak
standar. Risikonya yaitu terjepit cetakan, dehidrasi, kontak dengan tubuh,
tersayat. Aktivitas mengganti dies dan komponen rusak dengan potensi
bahaya debu material, tepi material tajam. Risikonya yaitu terhirup, tergores.
Aktivitas sortir kantong plastik dengan potensi bahaya debu material, tepi
material tajam. Risikonya yaitu terhirup, tergores.
Aktivitas
pengepakan dengan potensi bahaya mengangkat dengan posisi salah, tepi material
tajam. Risikonya yaitu cedera punggung, tergores. Aktivitas penggantian cetakan
dengan potensi bahaya penanganan cetakan tidak standar, mesin bergerak saat
penggantian cetakan. Risikonya yaitu tertimpa cetakan, terjepit. Aktivitas
penggunaan forklift dengan potensi bahaya asap forklift,
mengemudi terlalu cepat. Risikonya yaitu terhirup, tertabrak. Aktivitas
pemakaian hoist crane dengan potensi bahaya penanganan cetakan tidak
standar. Risikonya yaitu tertabrak atau kejatuhan material.
3.1.3 Sistem
Perlindungan
Alat
keselamatan merupakan bagian dari alat keselamatan yang ada di pabrik. Alat keselamatan
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada saat operator
menjalankan mesin. Walaupun penyebab kecelakaan paling besar disebabkan karena
faktor manusia daripada faktor lingkungan kerja, tapi bukan berarti kemudian
faktor mesin itu sendiri tidak diperhatikan dan dengan adanya alat keselamatan
pada tiap-tiap mesin, maka diharapkan tidak terjadi kecelakaan yang disebabkan
oleh faktor mesin. Perlu diketahui bahwa kecelakaan yang sering terjadi karena ketidaktahuan
karyawan akan keberadaan dan fungsi dari alat keselamatan yang telah terpasang pada
mesin produksi. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya pelatihan ulang mengenai
kegunaan dan keberadaan alat keselamatan pada mesin yang digunakan.
Alat
keselamatan dibagi menjadi dua kriteria atau jenis yaitu alat keselamatan yang
berupa rangkaian pemutus / penghubung yang menggunakan listrik (electrical)
dan yang berupa mekanikal. Alat keselamatan yang ada di mesin unit plastik
injeksi meliputi tombol darurat yang di gunakan apabila terjadi suatu keadaan
darurat. Mesin akan berhenti beroperasi apabila tombol di tekan. Untuk
menormalkan kembali, putar tombol darurat ke posisi normal. Limit switch di
gunakan untuk pembatas maju mundurnya cetakan. Ketika cetakan bergerak melebihi
batas yang ditentukan, maka secara otomatis mesin akan berhenti beroperasi. Safety
bar digunakan untuk menyangga moving platent dan fix
platent pada mesin injeksi. Terutama pada saat mesin berhenti lama atau
sedang dalam perbaikan. Safety cover berguna untuk melindungi operator
dari kemungkinan adanya cipratan plastik cair saat proses injeksi. Mesin akan
bekerja saat safety cover dalam keadaan menutup dan apabila safety
cover terbuka mesin tidak bekerja.
Selain
sistem proteksi yang telah disebutkan di atas, proteksi kebakaran yang berupa
APAR (alat pemadam api ringan) dan pemakaian hidran serta sistem alarm
merupakan bagian alat keselamatan yang ada di unit plastik injeksi.
Komentar
Posting Komentar